TUHAN ADALAH PEMBELA
TUHAN ADALAH PEMBELA bagi mereka yg mengandalkan Dia. PEMBELAAN TUHAN ini nyata di tengah ketidakadilan sekalipun.
Bagi Sara, ia tetap andalkan Tuhan saat Abraham tidak melindunginya di hadapan Raja Abimelekh. Sara TUNDUK TANPA SYARAT kepada Abraham seperti Firman yg berkata: "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan (Ef 5:22). Ketika Sara sanggup untuk tunduk saat diperlakukan tidak adil oleh suaminya, maka TUHAN YANG MENJADI PEMBELA BAGI HIDUPNYA.
PEMBELAAN TUHAN ini tidak bergantung pada tindakan manusia. Karena Abraham salah dan kurang ajar karena tidak mengakui istrinya, bahakan ia berkata: “Dia saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. (Kej 20:2). Sekalipun Sara tidak dibela, bahkan dicelakakan Abraham, Tuhan yang MENJADI PEMBELA BAGINYA. Sehingga .."pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: 'ENGKAU HARUS MATI oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.” (Kej 20:3).
PEMBELAAN TUHAN ADALAH PENGHARAPAN BAGI KITA, dan ini diberikan kepada kita bukan karena layak tetapi kita DILAYAKKAN. Kita layak dan kudus bukan oleh apa yang kita lakukan, tetapi oleh apa yg Kristus lakukan melalui korban di atas kayu Salib. Kekudusan ini membuat hidup kita diterangi "supaya Ia menjadikan MATA HATIMU TERANG, agar kamu MENGERTI PENGHARAPAN... yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus (Efe 1:18)
PEMBELAAN TUHAN ini begitu dahsyat sehingga membuat Stefanus tidak takut menjadi Martir Kristus; dimana .." Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah (KPR 7:55). Dia menerima kemuliaan saat dirajam batu sampai matinya, bahkan sebelumnya (7:60) ia berkata: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
PEMBELAAN TUHAN ini juga diterima oleh Paulus, sehingga ketika dia dan Silas disiksa dan dipenjarakan mereka tidak takut. "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan MENYANYIKAN PUJI-PUJIAN kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (KPR 16:25).
Sehingga Paulus tetap berpegang pada TUHAN PEMBELA HIDUPNYA itu. Dia berkata "dalam segala hal kami DITINDAS, NAMUN TIDAK TERJEPIT; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami DIHEMPASKAN, NAMUN TIDAK BINASA dihempaskan" (2Kor 4:8-9).
Inilah juga yang dipahami oleh Sara sebagai istri, dia beriman TUHAN ADALAH PEMBELA HIDUPNYA, sekalipun Abraham suaminya tidak membelanya. PEMBELAAN TUHAN ini datang kepada Raja Abimelekh melalui mimpi. Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah MENCEGAH ENGKAU UNTUK BERBUAT DOSA terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia (Kej 20:6).
INTERVENSI TUHAN ini begitu DAHSYAT, sehingga untuk menunjukkan kesucian Sara, Tuhan membuat Raja Abimelekh itu berkata: “Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka DALAM SEGALA HAL ENGKAU DIBENARKAN.” (Kej 20:16).
TUHAN ADALAH PEMBELA bagi Sara, sekalipun ia diperlakukan salah, bahkan sekalipun seperti dijual kepada orang lain. Tuhan mengangkatkan hidup Sara ketika ia mengandalkan Tuhan, sehingga ia menjadi IBU BAGI SEGALA BANGSA. Oleh Sara maka Raja Abimelekh diberkati dan memiliki keturunan, "sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu. (Kej 20:18). Dan selanjutnya (Kej 13), Tuhan pun juga membuka rahim Sara dan melahirkan Ishak, ANAK PERJANJIAN itu.
Komentar
Posting Komentar